ChordDasar Kunci Gitar & Lirik Lagu ©ChordTela.com. tomboy G F#m Em A mana mungkin aku hanya lelaki.. D A Bm A oh Tuhantolong hambamu G The Panasdalam Bank - Kamu Orang Gula; The Panas Dalam - Dan Bandung (Feat. Pidi Baiq)
citacitaku menjadi orang kaya dulu ku susah sekarang alhamdulillah bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa memberi jalan untukku semua hidupku dulunya seorang pengamen pulang malam selalu bawa uang recehan mengejar cita-cita paling mulia membantu keluarga di rumah sekolah dulu ku gak punya biaya terpaksa ku harus mencari nafkah
Citacitaku menjadi orang kaya Dulu ku susah sekarang Alhamdulillah Bersyukurlah pada yang Maha Kuasa Memberi jalan untukku semula Hidupku dulunya seorang pengamen Pulang malam selalu bawa uang recehan Mengejar cita-cita paling mulia Membantu keluarga di rumah Sekolah dulu ku enggak punya biaya Terpaksa ku harus mencari nafkah
Lirik"Cita-Citaku" dari The PanasDalam ini dipublikasikan pada tanggal 2 Februari 2013 (9 tahun yang lalu).Lagu ini ada di dalam album Only Ninja Can Stop Me Now. Berikut cuplikan syair nyanyian / teks dari lagunya: "oh ibu jangan paksa aku / terlahir sebagai seorang lelaki / ini bukan jaman siti nurbaya lagi seandainya aku boleh memilih sebelum dilahirkan / tinggal membuka aurat / mana
Home» aku yang dulu » aku yang dulu bukanlah yang sekarang » tegar » cita-citaku menjadi Orang Kaya » aku yang dulu » aku yang dulu bukanlah yang sekarang » tegar » cita-citaku menjadi Orang Kaya
Didalam hati manusia Yang meyakini Allah Maha Esa, Maha Kuasa Tanpamu iman bagaimanalah Merasa diri hamba padaNya Tanpamu iman bagaimanalah Menjadi hamba Allah yang bertaqwa Iman tak dapat diwarisi Dari seorang ayah yang bertaqwa Ia tak dapat dijual-beli Ia tiada di tepian pantai Walau apapun caranya jua Engkau mendaki gunung yang tinggi
Cita- citaku menjadi orang kaya Dulu ku susah sekarang alhamdulillah Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa Memberi jalan untukku semua Hidupku dulunya seorang pengamen Pulang malam selalu bawa uang recehan Mengejar cita-cita paling mulia Membantu keluarga di rumah Sekolah dulu ku nggak punya biaya Terpaksa ku harus mencari nafkah Tetapi aku tak
Duludulu dulu ku menderita, Sekarang aku bahagia Cita-citaku menjadi orang kaya Dulu ku susah sekarang Alhamdulillah Bersyukurlah pada yang Maha Kuasa Memberi jalan untukmu semua.. Hidupku dulunya seorang pengamen Pulang malam, selalu bawa uang recehan Mengejar cita-cita paling mulia Membantu keluarga dirumah Sekolah dulu ku gak punya biaya
yG7ZVn. Lirik Tegar - Ku Yang Dulu Bukanlah Yang Sekarang Tegar - Ku Yang Dulu Bukanlah Yang Sekarang Ku yang dulu bukanlah yang sekarang... Dulu ditendang sekarang ku disayang... Dulu dulu dulu ku menderita... Sekarang aku bahagia.. Cita - citaku menjadi orang kaya... Dulu ku susah sekarang alhamdulillah... Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa.. Memberi jalan untukku semua... Hidupku dulunya seorang pengamen... Pulang malam selalu bawa uang recehan... Mengejar cita-cita paling mulia... Membantu keluarga dirumah.... Sekolah dulu ku nggak punya biyaya... Terpaksa ku harus mencari nafkah... Tetapi aku tak berputus asa... Pasti yang Kuasa memberi jalannya... Hidupku dulunya seorang pengamen... Pulang malam selalu bawa uang recehan... Mengejar cita-cita paling mulia... Bersyukur masuk dapur rekaman.... Hidupku dulunya seorang pengamen... Pulang malam selalu bawa uang recehan... Mengejar cita-cita paling mulia... Bersyukur masuk dapur rekaman.... Sekolah dulu ku nggak punya biyaya... Terpaksa ku harus mencari nafkah... Paling bisa bantu dengan penuh cinta... Cinta yang penuh warna... Aku yang dulu bukanlah yang sekarang... Dulu ditendang sekarang kudisayang... Dulu dulu dulu ku menderita.. Sekarang aku bahagia.. Cita - citaku menjadi orang kaya... Dulu ku susah sekarang alhamdulillah... Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa.. Memberi ohhh... Memberi jalan untukku semua... Beranda
Dulu, mungkin sampai sekarang juga, aku ingin menjadi orang terkaya di Indonesia. Mungkin terlalu mustahil, tapi itu semata-mata karena aku menyadari bangsaku sendiri yang tak mahir dalam menempuh jalan hidupnya, sering terjatuh terjerungkup dalam lembah kelaparan yang berkepanjangan, sering letih dengan keringat yang terbuang sia-sia tanpa hasil. Sedang aku adalah penonton pasif, ingin menghujat tapi apalah daya aku sendiri tak mampu memberi makan diriku. Meminta kepada orang tua membuat aku terhalang untuk totalitas dalam mengulurkan tangan. Bukanya apa, pemberian orang tua tidaklah banyak untuk menghidupi kebutuhanku yang terlampau banyak. Dan semua majas sinisme yang muncul terlalu ambigu untuk para mereka yang acuh diatas sana. Dengan itu, ingin aku mampu mengulurkan tangan dengan keringatku, sehingga dapat totalitas dalam memberi. Menjadi orang kaya adalah tujuan akhir hidup ku. Yah orang kaya. Tapi disini aku mulai sadar, Tuhan adalah sebaik-baik petunjuk, memberiku jawaban atas semua kegundahan dalam diri. Kini aku tak lagi berambisi dalam hal menjadi kaya, aku mampu memberi dengan daya tenagaku sendiri. Aku senang. Mengaung-ngaung dengan senyuman termanis, membiarkan panas masuk dalam tubuh, membiarkan keringat meluncur dikulit. Aku tak peduli. Aku senang. Disini aku tak hanya menjadi penjulur, tapi juga sebagai pelopor. Lalu untuk apa kekayaan saat ini? Jika hanya ditimbun agar menyublim dan punah. Oleh Ica/KPI2
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saya mungkin termasuk orang yang beruntung, karena cita-cita yang ingin saya raih sebagian besar telah tercapai. Jadi musisi. S1. Check, meskipun lama. Lulus S2. Check. Jadi guru dan bergerak di bidang pendidikan, terutama literasi keuangan. orang kaya...Sebenarnya saya adalah orang yang cukup terobsesi dengan uang. Sudah dari kecil saya sangat ingin memiliki uang yang banyak. Jadi musisi harapannya jadi orang kaya. Jadi orang berpendidikan harapannya agar kaya. Jadi guru... hmm itu idealis saja sih tapi tetap memungkinkan untuk jadi orang kaya, minimal jadi orang sejahtera. Tapi sampai sekarang, umur yang sudah 34, belum jadi orang kaya karena saya belum ada tabungan darurat ataupun rumah. Kaya, bagi saya adalah rasa aman keuangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Saya masih jauh dari rasa sebuah pesan di billboard Erha bukan promosi yang sangat mengena dengan situasi saya, kenali masalah untuk mendapatkan solusi yang tepat. Kurang lebih begitu punya masalah, saya belum menjadi orang kaya setelah bekerja cukup lama. Artinya, apa yang saya lakukan dari dulu dan jika diteruskan, maka tidak akan membawa saya ke kekayaan ataupun kesejahteraan sampai mengenali masalah saya, akhirnya saya mendapatkan solusinya. 1 2 Lihat Gaya Hidup Selengkapnya